Penyebab Bisul, Cara Mencegah dan Mengobatinya, Serta Pandangan Para Ahli

![]() |
Gambar bisul muncul diwajah |
Bisul adalah salah satu masalah kulit yang sering terjadi dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia maupun jenis kelamin. Meski tergolong penyakit kulit yang umum, bisul bisa sangat mengganggu karena menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, dan terkadang demam. Artikel ini akan mengulas secara lengkap tentang penyebab bisul, cara pencegahan dan pengobatannya secara medis dan tradisional, serta tanggapan para ahli mengenai hubungan bisul dengan istilah “darah kotor”.
Apa Itu Bisul?
Secara medis, bisul atau furunkel adalah infeksi kulit yang terjadi ketika bakteri, terutama Staphylococcus aureus, masuk ke dalam folikel rambut atau kelenjar minyak. Infeksi ini menyebabkan peradangan dan penumpukan nanah di bawah permukaan kulit. Bisul umumnya muncul sebagai benjolan merah yang terasa hangat, nyeri, dan perlahan membesar hingga pecah dan mengeluarkan nanah.
Penyebab Bisul yang Perlu Diketahui
Penyebab utama bisul adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus, tetapi ada beberapa faktor risiko lain yang dapat memicu kemunculannya, di antaranya:
-
Kurangnya kebersihan kulit, seperti jarang mandi atau tidak mengganti pakaian yang berkeringat.
-
Luka kecil pada kulit, termasuk goresan, luka cukur, atau iritasi karena gesekan.
-
Sistem imun yang lemah, misalnya pada penderita diabetes, HIV/AIDS, atau mereka yang sedang dalam pengobatan imunosupresif.
-
Produksi keringat berlebih, yang dapat menyumbat pori-pori dan menciptakan lingkungan lembap bagi bakteri.
-
Kontak langsung dengan penderita bisul, terutama melalui penggunaan barang pribadi seperti handuk, pakaian, atau alat cukur.
Benarkah Bisul Disebabkan oleh “Darah Kotor”?
Istilah "darah kotor" sering digunakan dalam masyarakat untuk menjelaskan masalah kulit seperti bisul, jerawat, dan gatal-gatal. Dalam pandangan tradisional, darah kotor dianggap sebagai penyebab utama munculnya bisul.
Namun, dalam dunia medis, istilah “darah kotor” tidak dikenal. Menurut para ahli, istilah ini hanyalah metafora yang merujuk pada kondisi tubuh yang tidak sehat atau sistem imun yang terganggu. Organ tubuh seperti hati dan ginjal secara alami berfungsi untuk menyaring dan membuang zat-zat beracun dari dalam tubuh. Oleh karena itu, konsep darah kotor lebih tepat dipahami sebagai ketidakseimbangan metabolisme atau adanya infeksi dalam tubuh.
Tanggapan Ahli Mengenai Istilah “Darah Kotor”
Dr. Aditya Surya, Sp.DV menyatakan:
“Istilah ‘darah kotor’ sebaiknya tidak diartikan secara harfiah. Dalam ilmu kedokteran, bisul terjadi akibat infeksi bakteri, bukan karena kondisi darah yang kotor. Namun, istilah tersebut bisa dimaknai sebagai sinyal bahwa tubuh sedang mengalami gangguan daya tahan atau peradangan.”
Cara Mencegah Bisul Secara Efektif
Untuk mencegah munculnya bisul, berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
-
Menjaga kebersihan kulit: Mandi secara teratur dan bersihkan area tubuh yang sering berkeringat.
-
Menghindari berbagi barang pribadi: Jangan gunakan handuk, pakaian, atau alat cukur secara bergantian dengan orang lain.
-
Merawat luka kecil dengan benar: Gunakan antiseptik pada luka untuk mencegah infeksi.
-
Menerapkan pola hidup sehat: Konsumsi makanan bergizi, tidur cukup, dan olahraga teratur agar sistem imun tetap optimal.
-
Hindari memencet jerawat atau benjolan: Kebiasaan ini bisa memperparah kondisi kulit dan memicu infeksi lebih dalam.
Pilihan Pengobatan Bisul: Medis dan Tradisional
Pengobatan Medis
Untuk kasus ringan hingga sedang, bisul bisa diobati dengan:
-
Kompres hangat: Dilakukan beberapa kali sehari untuk mempercepat matangnya bisul dan keluarnya nanah.
-
Salep antibiotik topikal, seperti mupirocin atau fusidic acid.
-
Antibiotik oral: Diberikan jika bisul besar, menyebar, atau berulang.
-
Drainase oleh dokter: Jika bisul tidak kunjung pecah, dokter dapat melakukan sayatan untuk mengeluarkan nanah secara steril.
Pengobatan Tradisional: Bisakah Menggunakan Pil Darsi?
Pil Darsi atau sering disebut "pil darah bersih" adalah obat herbal yang cukup populer di Indonesia. Produk ini mengandung bahan-bahan alami seperti sambiloto, temulawak, kunyit, dan daun sirih, yang memiliki sifat antiradang, antimikroba, dan mendukung detoksifikasi tubuh.
Walaupun banyak masyarakat mengandalkan pil Darsi untuk mengatasi masalah kulit, secara ilmiah belum ada bukti kuat bahwa pil ini mampu membunuh bakteri penyebab bisul. Namun, pil Darsi dapat digunakan sebagai pelengkap untuk menjaga daya tahan tubuh dan membantu proses penyembuhan dari dalam.
Tanggapan Ahli Tentang Obat Herbal
Dr. Sinta Lestari, Sp.DV menjelaskan:
“Obat tradisional seperti pil darah bersih bisa digunakan sebagai pendukung pengobatan. Tapi jika infeksinya berat, tetap dibutuhkan antibiotik dan tindakan medis. Jangan menggantikan obat medis hanya dengan herbal.”
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika:
-
Bisul tidak kunjung pecah setelah beberapa hari
-
Ukuran bisul terus membesar atau sangat nyeri
-
Muncul demam atau rasa lemas
-
Bisul muncul berulang dalam waktu singkat
-
Bisul muncul di wajah atau dekat area sensitif
Kesimpulan
Bisul adalah infeksi kulit akibat bakteri yang bisa dicegah dengan menjaga kebersihan dan gaya hidup sehat. Istilah “darah kotor” hanyalah konsep tradisional yang tidak berlaku dalam dunia medis. Pengobatan bisul secara tepat melibatkan perawatan kulit yang baik, penggunaan antibiotik jika diperlukan, serta bisa dibantu dengan obat herbal sebagai pelengkap. Konsultasi ke dokter sangat disarankan jika bisul tidak membaik atau muncul berulang.
Posting Komentar