Penyebab Berdirinya Pakistan dari India dan Bangladesh dari Pakistan

Table of Contents


Sejarah Asia Selatan diwarnai oleh dinamika politik, agama, dan budaya yang kompleks. Salah satu tonggak penting dalam sejarah kawasan ini adalah pembentukan dua negara, yakni Pakistan dari India pada tahun 1947, dan Bangladesh dari Pakistan pada tahun 1971. Kedua peristiwa tersebut tidak hanya mengubah peta geopolitik Asia Selatan, tetapi juga meninggalkan dampak yang mendalam bagi jutaan manusia. Artikel ini akan membahas secara mendalam penyebab berdirinya Pakistan dari India dan Bangladesh dari Pakistan, dengan pendekatan historis, politik, dan sosial budaya.

Latar Belakang Sejarah India Sebelum Pemisahan

Sebelum abad ke-20, wilayah India yang kita kenal sekarang merupakan bagian dari Kekaisaran Mughal dan kemudian menjadi koloni Kerajaan Inggris setelah pertengahan abad ke-19. Koloni ini disebut British India dan terdiri dari berbagai suku, etnis, serta agama, termasuk mayoritas Hindu dan minoritas Muslim yang cukup besar.

Selama masa penjajahan Inggris, muncul berbagai gerakan nasionalisme yang memperjuangkan kemerdekaan India, seperti Indian National Congress (INC) yang didominasi oleh tokoh-tokoh Hindu, dan All-India Muslim League yang mewakili kepentingan umat Islam. Ketegangan antara kedua kelompok ini menjadi dasar utama pembentukan Pakistan.

Penyebab Berdirinya Pakistan dari India (1947)

1. Perbedaan Agama dan Identitas Sosial

Penyebab paling utama berdirinya Pakistan dari India adalah perbedaan agama antara Hindu dan Muslim. Umat Muslim, yang merupakan minoritas di India, merasa khawatir akan kehilangan hak dan identitas mereka jika India merdeka sebagai negara mayoritas Hindu.

Muhammad Ali Jinnah, pemimpin Liga Muslim, menekankan bahwa umat Islam adalah "bangsa tersendiri" (two-nation theory) yang memiliki sistem hukum, budaya, dan tradisi berbeda dari umat Hindu. Oleh karena itu, ia mendorong pembentukan negara terpisah untuk umat Islam.

2. Kegagalan Rekonsiliasi Politik antara Hindu dan Muslim

Upaya untuk menyatukan India merdeka dalam satu negara sekuler tidak berhasil karena perbedaan pandangan politik yang tajam antara Kongres Nasional India dan Liga Muslim. Ketidakmampuan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan dalam pembagian kekuasaan memperburuk situasi.

3. Intervensi dan Keputusan Pemerintah Inggris

Pemerintah Inggris, yang saat itu dipimpin oleh Lord Mountbatten sebagai Viceroy India terakhir, memutuskan untuk membagi India menjadi dua negara: India dan Pakistan. Keputusan ini diumumkan dalam Rencana Pemisahan (Mountbatten Plan) pada 3 Juni 1947.

4. Kekerasan Komunal dan Tragedi Kemanusiaan

Menjelang dan sesudah pembagian, terjadi kerusuhan agama besar-besaran yang menewaskan lebih dari satu juta orang dan menyebabkan sekitar 10–15 juta orang mengungsi. Banyak Muslim pindah ke wilayah Pakistan (Pakistan Barat dan Pakistan Timur), sementara umat Hindu dan Sikh menuju India.

5. Tujuan Pembentukan Negara Muslim

Pakistan didirikan sebagai negara bagi umat Islam, dengan dua wilayah utama: Pakistan Barat (yang sekarang disebut Pakistan) dan Pakistan Timur (yang kemudian menjadi Bangladesh). Kedua wilayah ini dipisahkan oleh sekitar 1.600 km wilayah India, dan perbedaan geografis ini kelak menjadi pemicu masalah internal Pakistan.

Penyebab Berdirinya Bangladesh dari Pakistan (1971)

Setelah Pakistan berdiri, persoalan tidak berhenti. Pakistan terdiri dari dua wilayah yang sangat berbeda secara geografis, linguistik, budaya, dan ekonomi, yaitu Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Perbedaan ini menjadi akar konflik yang menyebabkan Bangladesh memisahkan diri pada tahun 1971.

1. Ketimpangan Politik antara Pakistan Barat dan Timur

Meskipun Pakistan Timur (sekarang Bangladesh) memiliki jumlah penduduk lebih banyak, kekuasaan politik terkonsentrasi di Pakistan Barat. Pemerintahan pusat didominasi oleh elit politik dan militer dari Pakistan Barat, dan ini menimbulkan rasa ketidakadilan yang mendalam di Pakistan Timur.

Contohnya adalah hasil pemilu nasional tahun 1970, di mana partai dari Pakistan Timur, Awami League yang dipimpin oleh Sheikh Mujibur Rahman, menang telak dan seharusnya memimpin pemerintahan Pakistan. Namun, militer Pakistan Barat menolak menyerahkan kekuasaan, yang memicu kemarahan rakyat Pakistan Timur.

2. Perbedaan Bahasa dan Budaya

Bahasa Bengali adalah bahasa utama di Pakistan Timur, namun pemerintah pusat awalnya berusaha menjadikan Bahasa Urdu sebagai bahasa nasional tunggal. Gerakan perlawanan terhadap kebijakan ini sudah muncul sejak awal 1950-an dan menjadi simbol perjuangan identitas rakyat Pakistan Timur.

3. Diskriminasi Ekonomi

Pakistan Timur merasa terpinggirkan dalam hal alokasi sumber daya dan pembangunan. Banyak hasil ekspor berasal dari wilayah timur, namun keuntungan ekonominya lebih banyak dinikmati oleh Pakistan Barat. Ini menimbulkan ketimpangan yang semakin menajam.

4. Penindasan Militer dan Pelanggaran HAM

Setelah ketegangan politik meningkat, militer Pakistan Barat melancarkan operasi militer brutal yang dikenal sebagai Operation Searchlight pada Maret 1971. Operasi ini menyebabkan pembantaian massal terhadap warga sipil, intelektual, dan mahasiswa di Pakistan Timur.

Diperkirakan antara 300.000 hingga 3 juta orang tewas, dan sekitar 10 juta orang mengungsi ke India. Tindakan kekerasan ini mendorong perlawanan bersenjata dan perang kemerdekaan oleh rakyat Pakistan Timur.

5. Intervensi Militer India

India akhirnya terlibat secara militer pada Desember 1971, mendukung pasukan Mukti Bahini (pejuang kemerdekaan Bangladesh). Perang ini berlangsung selama 13 hari dan berakhir dengan kekalahan telak Pakistan Barat. Pada 16 Desember 1971, pasukan Pakistan menyerah di Dhaka, dan Bangladesh secara resmi merdeka.

Dampak Geopolitik dari Pemisahan India, Pakistan, dan Bangladesh

Ketiga negara ini kemudian menjalani jalan sejarah masing-masing, namun tetap terikat oleh konflik dan persaingan yang kadang menegang:

  • India dan Pakistan sering terlibat konflik, terutama soal wilayah Kashmir.

  • Pakistan dan Bangladesh menjalani hubungan yang pasang-surut, dengan warisan masa lalu yang masih membekas dalam memori kolektif masyarakat Bangladesh.

  • Ketiga negara mengalami berbagai dinamika dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial sejak perpisahan tersebut.

Penutup

Pembentukan Pakistan dari India dan Bangladesh dari Pakistan merupakan bagian dari perjalanan panjang sejarah Asia Selatan yang kompleks. Agama, identitas, ketimpangan kekuasaan, dan pelanggaran hak asasi manusia menjadi faktor-faktor penting dalam kedua peristiwa ini. Meskipun telah menjadi negara merdeka, tantangan warisan sejarah tersebut masih memengaruhi hubungan diplomatik dan kondisi internal ketiga negara hingga hari ini.

Dengan memahami akar permasalahan pemisahan ini, kita dapat memperoleh wawasan lebih luas tentang pentingnya keadilan, toleransi, dan pemerintahan yang inklusif dalam membangun bangsa yang bersatu dan damai.

Posting Komentar