Tips Memulai Toko Online dari Desa dengan Sistem Stok Sendiri-Barang diproduksi Sendiri

Table of Contents

Ingin punya usaha sendiri dari rumah tapi tinggal di desa dan jauh dari kota?Jangan khawatir, sekarang siapa pun bisa memulai bisnis dari mana saja, termasuk dari pelosok sekalipun. Dengan hadirnya platform seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, TikTok Shop, dan marketplace lainnya, membuka toko online jadi semakin mudah.

Kamu bisa memulai dari nol dengan sistem stok sendiri dan pengiriman langsung ke pembeli. Cocok buat kamu yang ingin mengelola semua dari rumah, termasuk jika ingin membuka toko kecil-kecilan.

Yuk, simak panduan lengkapnya di artikel ini, lengkap dengan kisah inspiratif dari pelaku UMKM asal desa, Bapak Didi Kusnadi, yang membuktikan bahwa sukses bisa diraih dari mana saja!

Haruskah Punya Gudang Sendiri dan Tinggal di Kota?

Tentu tidak. Kamu bisa menjalankan toko online dari desa tanpa harus punya gudang besar atau tinggal di kota. Cukup siapkan satu ruangan di rumah sebagai tempat menyimpan stok barang. Yang paling penting adalah ketepatan dalam pengemasan dan pengiriman, serta menjaga kualitas produk.

Kenapa Memilih Sistem Stok Sendiri?

Sistem stok sendiri sangat cocok untuk kamu yang ingin mengontrol kualitas produk secara langsung. Misalnya, jika kamu membuka usaha butik rumahan dan bekerja sama dengan penjahit lokal untuk memproduksi baju, kamu bisa memastikan kualitas jahitan, bahan, dan model sesuai dengan keinginan.

Gambar ilustrasi seorang pelaku UMKM membuka butik kecil-kecilan dirumahnya dengan ruangan sederhana,sedang menyiapkan pesanan pakaian secara online


Keunggulannya:

  • Produk lebih eksklusif dan berkarakter.

  • Bisa memberikan sentuhan personal pada setiap pesanan.

  • Proses pengiriman langsung dari tangan kamu ke pembeli.

Cara Mengirim Barang dari Desa

Tinggal di desa bukan berarti kamu kesulitan kirim barang. Di berbagai kabupaten sudah banyak tersedia layanan kurir yang bisa menjangkau hingga ke pelosok, seperti:

  • J&T Express

  • JNE Express

  • Lion Parcel

  • ID Express

  • Zataka Express

  • Go Kurir (layanan lokal)

Beberapa kurir bahkan menyediakan layanan jemput paket ke rumah. Jadi kamu tidak perlu repot-repot ke kantor mereka setiap kali ada pesanan.

Berapa Ongkos Kirimnya?

Biaya pengiriman tergantung pada berat, ukuran paket, tujuan, dan jenis layanan yang dipilih. Sebagai gambaran, berikut estimasi ongkir dari sebuah kabupaten ke kota besar seperti Jakarta:

  • J&T / JNE: Rp20.000 – Rp28.000 per 1 kg

  • ID Express / Lion Parcel: Rp18.000 – Rp23.000 per 1 kg

  • Pengiriman dalam provinsi: Sekitar Rp10.000 – Rp15.000 per 1 kg

Kamu bisa mengecek ongkir secara pasti melalui aplikasi masing-masing kurir.

Siapa yang Menanggung Ongkos Kirim?

Banyak yang masih bingung soal ini. Perlu kamu tahu bahwa ongkos kirim biasanya ditanggung oleh pembeli, bukan penjual. Tapi, jika kamu jualan di Shopee dan mengikuti program Subsidi Ongkir, pembeli akan mendapatkan potongan ongkir, dan sisanya akan ditanggung oleh Shopee, bukan olehmu.

Hal yang sama juga berlaku di Tokopedia, Lazada, dan marketplace lain. Mereka punya sistem ongkir otomatis dan berbagai promo subsidi ongkir yang bisa kamu manfaatkan, tergantung program yang kamu ikuti sebagai penjual.

Kalau kamu buka toko online pribadi (misalnya lewat Instagram, website, atau marketplace lain), kamu bisa menentukan sendiri apakah ingin menerapkan ongkir normal, subsidi sebagian, atau bahkan gratis ongkir untuk promo tertentu.

Apakah Harus Membuka Toko di Semua Platform Sekaligus?

Jawabannya: tidak harus. Kamu bisa mulai dari satu platform terlebih dahulu, lalu berkembang secara bertahap.

Kapan Cukup di Satu Platform:

  • Kamu baru memulai dan ingin fokus membangun reputasi dulu.

  • Belum punya tim, jadi lebih praktis mengelola satu toko saja.

  • Ingin lebih terkontrol dari sisi stok, pengemasan, dan pengiriman.

Kapan Perlu Menambah Platform:

  • Stok sudah cukup dan alur kerja sudah lancar.

  • Ingin menjangkau pasar yang lebih luas (karena pengguna Shopee berbeda dengan Tokopedia atau Lazada).

  • Siap memanfaatkan berbagai promo subsidi ongkir dari platform berbeda.

Kombinasi paling aman untuk pemula adalah memulai dari Shopee atau Tokopedia, lalu ekspansi ke Lazada, TikTok Shop, dan platform lain seiring waktu.

Tips Tambahan untuk Pemula

  • Pastikan kamu memasukkan berat dan ukuran produk dengan benar agar ongkir sesuai dan tidak rugi.

  • Siapkan stok secukupnya agar tidak kehabisan saat ada lonjakan pesanan.

  • Tulis deskripsi produk dengan jujur dan lengkap.

  • Berikan pelayanan yang ramah dan responsif, karena itu jadi nilai tambah di mata pembeli.

Kisah Nyata: Didi Kusnadi, Mantan TKI yang Sukses Jualan Baju dari Desa

Sebagai motivasi, berikut kisah nyata pengusaha UMKM yang berhasil membuktikan bahwa tinggal di desa bukan penghalang untuk sukses:

Didi Kusnadi, warga Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, adalah mantan TKI Korea Selatan. Setelah pulang ke Indonesia, ia membangun usaha fashion muslim dengan brand Mawar Fashion.(diShopee nama tokonya Mawar Fashion Cirebon,ini link tokonya https://s.shopee.co.id/qW7wukzdz)

Ia memproduksi baju dari rumah, menyimpan stok sendiri, dan menjual melalui berbagai platform online. Dengan ketekunan dan pemanfaatan teknologi digital, kini ia sukses menjadi pelaku UMKM mandiri yang produknya menjangkau pasar nasional.

Sumber: https://www.liputan6.com/regional/read/5229800/cerita-didi-kusnadi-mantan-tki-sukses-jadi-pelaku-umkm-busana-muslim

Kesimpulan:

Membangun toko online dari desa bukan hal yang mustahil. Dengan sistem stok sendiri, pengiriman langsung dari rumah, dan produk buatan sendiri hasil kerja sama dengan rekan kerja lainnya, kamu bisa menciptakan bisnis yang kuat dan berkarakter. Gunakan layanan kurir yang tersedia di kabupatenmu, manfaatkan fitur dan promo dari Shopee, Tokopedia, Lazada, TikTok Shop, dan mulai langkah kecil menuju usaha mandiri.

Ingat, kamu tidak perlu langsung membuka toko di semua platform. Mulailah dari satu, pelajari ritmenya, lalu kembangkan usahamu secara bertahap.

Dengan semangat dan ketekunan, kamu juga bisa mengikuti jejak Bapak Didi Kusnadi. Tak peduli tinggal di desa atau kota, yang penting adalah keberanian untuk memulai.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, wujudkan impian punya toko sendiri dari rumah, mulai hari ini!

Posting Komentar