Penyebab Disentri dan Cara Mengatasinya

Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare disertai darah atau lendir. Penyakit ini sering kali disebabkan oleh bakteri atau parasit dan bisa menular melalui makanan, air, atau kontak langsung dengan penderita. Jika tidak ditangani dengan baik, disentri dapat menyebabkan dehidrasi dan komplikasi serius.
Apa Penyebab Disentri?
Menurut Dr. Andi Setiawan, SpPD, spesialis penyakit dalam, disentri bisa disebabkan oleh dua jenis infeksi utama:
1. Disentri Bakteri (Shigellosis)
Disentri jenis ini disebabkan oleh bakteri Shigella, yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Dr. Andi menjelaskan bahwa penyebaran bisa terjadi jika seseorang:
-
Mengonsumsi makanan atau minuman yang tercemar bakteri
-
Tidak mencuci tangan dengan benar setelah menggunakan toilet
-
Berada di lingkungan dengan sanitasi yang buruk
2. Disentri Amoeba (Amebiasis)
Jenis ini disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica, yang sering ditemukan di daerah tropis dengan sanitasi rendah. Parasit ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Menurut Dr. Rina Wahyuni, MPH, seorang ahli kesehatan masyarakat, banyak kasus disentri amuba ditemukan di daerah dengan akses air bersih yang terbatas. "Pencegahan yang paling efektif adalah menjaga kebersihan dan memastikan sumber air yang dikonsumsi aman," jelasnya.
Gejala Disentri yang Harus Diwaspadai
Gejala disentri bisa muncul dalam beberapa hari setelah infeksi dan bervariasi dari ringan hingga parah. Beberapa gejala umum yang dijelaskan oleh Dr. Andi meliputi:
-
Diare berlendir atau berdarah
-
Sakit perut dan kram
-
Demam dan menggigil
-
Mual dan muntah
-
Dehidrasi (jika diare berlangsung lama)
"Jika diare sudah bercampur darah dan berlangsung lebih dari dua hari, sebaiknya segera periksa ke dokter karena bisa berbahaya," tambah Dr. Andi.
Cara Mengatasi Disentri
Dr. Rina menyarankan beberapa langkah berikut untuk mengatasi disentri:
1. Perbanyak Cairan untuk Mencegah Dehidrasi
Diare yang berkepanjangan bisa menyebabkan dehidrasi serius. Untuk menghindarinya, penderita harus:
-
Minum air putih dalam jumlah cukup
-
Mengonsumsi larutan oralit untuk menggantikan elektrolit yang hilang
-
Minum jus atau sup hangat agar tubuh tetap mendapat nutrisi
2. Konsumsi Obat Sesuai Penyebabnya
Pengobatan disentri tergantung pada penyebabnya. Dr. Andi menjelaskan:
-
Jika disebabkan oleh bakteri Shigella, dokter biasanya meresepkan antibiotik seperti ciprofloxacin atau azithromycin.
-
Jika penyebabnya adalah parasit amuba, pasien akan diberikan obat antiparasit seperti metronidazole atau tinidazole.
-
Obat diare seperti loperamide bisa membantu mengurangi gejala, tetapi penggunaannya harus dengan rekomendasi dokter.
3. Pilih Makanan yang Mudah Dicerna
Saat mengalami disentri, sebaiknya menghindari makanan yang dapat memperparah iritasi usus. Dr. Rina menyarankan untuk mengonsumsi:
-
Bubur atau nasi lembek
-
Pisang dan apel (karena dapat membantu mengurangi diare)
-
Roti tawar
-
Teh hangat
"Hindari makanan pedas, berminyak, atau terlalu berserat, karena bisa memperparah diare," tambahnya.
4. Menjaga Kebersihan untuk Mencegah Penyebaran
Mencegah disentri lebih baik daripada mengobatinya. Menurut Dr. Rina, langkah-langkah pencegahan utama meliputi:
-
Rajin mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet
-
Memastikan air yang dikonsumsi bersih (gunakan air matang atau air mineral kemasan)
-
Mencuci buah dan sayur dengan baik sebelum dikonsumsi
-
Menghindari makanan dari pedagang kaki lima yang kurang higienis
Kapan Harus ke Dokter?
Menurut Dr. Andi, seseorang harus segera mencari bantuan medis jika mengalami:
-
Diare lebih dari tiga hari tanpa membaik
-
Dehidrasi berat (ditandai dengan lemas, pusing, mulut kering, dan urin sangat sedikit)
-
Demam tinggi yang tidak turun
-
Muntah terus-menerus
Kesimpulan
Disentri adalah infeksi usus yang bisa disebabkan oleh bakteri atau parasit dan sering menyebar melalui makanan serta air yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi diare berdarah, sakit perut, dan demam.
Cara mengatasi disentri meliputi menjaga hidrasi, mengonsumsi obat yang sesuai, memilih makanan yang mudah dicerna, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter.
Menurut Dr. Rina, "Pencegahan adalah langkah terbaik. Dengan menjaga kebersihan dan memperhatikan makanan yang dikonsumsi, kita bisa menghindari risiko terkena disentri".
Posting Komentar