Penyebab Diare dan Cara Mengobatinya

Table of Contents


Diare adalah kondisi yang bisa dialami siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa. Biasanya, diare terjadi ketika seseorang mengalami buang air besar (BAB) dengan tinja yang encer dan lebih sering dari biasanya. Meskipun sering dianggap sepele, diare bisa menyebabkan dehidrasi yang berbahaya jika tidak ditangani dengan baik.

Lantas, apa saja penyebab diare, dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan berikut!

Penyebab Diare yang Perlu Diwaspadai

Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi hingga makanan yang dikonsumsi. Berikut beberapa penyebab utamanya:

1. Infeksi Virus, Bakteri, atau Parasit

  • Virus: Infeksi virus seperti rotavirus dan norovirus sering menyerang anak-anak dan bisa menyebabkan diare yang cukup parah.

  • Bakteri: Bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau Shigella bisa masuk ke tubuh melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

  • Parasit: Parasit seperti Giardia lamblia juga bisa menyebabkan diare berkepanjangan, terutama di daerah dengan sanitasi buruk.

Menurut Dr. Lisa Sanders, seorang dokter penyakit dalam dari Yale University, "Diare akibat infeksi sering terjadi di daerah dengan kebersihan yang kurang baik. Penting untuk memastikan makanan dan air yang dikonsumsi dalam kondisi bersih."

2. Keracunan Makanan

Makanan yang sudah basi atau terkontaminasi bakteri bisa memicu diare dalam hitungan jam setelah dikonsumsi. Gejala yang muncul bisa berupa mual, muntah, dan kram perut.

Dr. William Schaffner, seorang profesor penyakit menular dari Vanderbilt University, menjelaskan, "Bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Clostridium perfringens sering ditemukan dalam makanan yang dibiarkan di suhu ruangan terlalu lama."

3. Intoleransi Makanan

  • Intoleransi laktosa: Beberapa orang mengalami diare setelah mengonsumsi produk susu karena tubuh mereka tidak bisa mencerna laktosa dengan baik.

  • Alergi makanan: Beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap makanan tertentu yang bisa menyebabkan diare.

4. Efek Samping Obat-obatan

Antibiotik bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus, sehingga menyebabkan diare. Selain itu, obat pencahar juga bisa memicu diare jika digunakan berlebihan.

Menurut Dr. Anthony Fauci, "Saat menggunakan antibiotik, penting untuk mengimbanginya dengan makanan kaya probiotik agar keseimbangan bakteri usus tetap terjaga."

5. Stres dan Faktor Psikologis

Stres dan kecemasan berlebihan bisa memicu gangguan pencernaan, termasuk diare. Beberapa orang mengalami diare saat menghadapi tekanan, seperti sebelum ujian atau wawancara kerja.

Cara Mengobati Diare Secara Efektif

Diare bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, tetapi ada beberapa cara untuk mempercepat pemulihan:

1. Cegah Dehidrasi dengan Minum yang Cukup

Diare menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit. Untuk mencegah dehidrasi:
✅ Minum banyak air putih.
✅ Konsumsi oralit untuk menggantikan elektrolit yang hilang.
✅ Minum jus buah atau sup bening untuk menambah cairan tubuh.

Dr. Michael Breus, seorang pakar kesehatan, mengatakan, "Dehidrasi akibat diare bisa berbahaya, terutama bagi anak-anak dan orang tua. Pastikan mereka minum cukup cairan selama masa pemulihan."

2. Pilih Makanan yang Mudah Dicerna

Saat mengalami diare, perut menjadi lebih sensitif. Pilihlah makanan yang ringan dan mudah dicerna seperti:
✅ Pisang
✅ Nasi putih
✅ Roti tawar
✅ Bubur

Sebaliknya, hindari makanan berminyak, pedas, atau berserat tinggi karena bisa memperparah diare.

3. Konsumsi Obat Sesuai Kebutuhan

  • Obat antidiare: Loperamide (Imodium) dapat membantu mengurangi frekuensi BAB.

  • Probiotik: Membantu menyeimbangkan bakteri baik di usus dan mempercepat pemulihan.

  • Antibiotik: Hanya digunakan jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri dan diresepkan oleh dokter.

Dr. Elizabeth Hohmann dari Harvard Medical School menyarankan, "Jangan sembarangan mengonsumsi obat antidiare jika penyebabnya infeksi bakteri. Terkadang, tubuh perlu mengeluarkan bakteri melalui tinja."

4. Hindari Faktor Pemicu Diare

  • Cuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet.

  • Pastikan makanan yang dikonsumsi bersih dan matang sempurna.

  • Hindari minum air mentah atau tidak steril.

5. Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami:
❗ Diare lebih dari 3 hari tanpa membaik.
❗ Tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, lemas, atau urin sedikit.
❗ BAB berdarah atau berwarna hitam.
❗ Demam tinggi (lebih dari 39°C).

Kesimpulan

Diare bisa disebabkan oleh infeksi, makanan, stres, atau kondisi medis tertentu. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menjaga hidrasi, mengonsumsi makanan yang tepat, serta menggunakan obat jika diperlukan. Jika diare berlangsung lama atau semakin parah, segera cari pertolongan medis.

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, kita bisa lebih waspada dan mencegah diare agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

Posting Komentar