Mengatasi Cegukan: Penyebab dan Cara Menghentikannya dengan Cepat

Cegukan adalah kondisi yang sering dialami oleh banyak orang. Biasanya muncul tiba-tiba, lalu hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit. Meski terdengar sepele, cegukan bisa cukup mengganggu, terutama jika terjadi dalam waktu lama. Lalu, apa sebenarnya penyebab cegukan, dan bagaimana cara menghentikannya dengan cepat?
Apa yang Menyebabkan Cegukan?
Cegukan terjadi karena kontraksi tak terduga pada diafragma, yaitu otot yang membantu proses pernapasan. Kontraksi ini membuat pita suara menutup secara tiba-tiba, sehingga muncul suara khas "hik". Berikut beberapa hal yang bisa memicunya:
-
Makan Terlalu Cepat atau Berlebihan
Saat makan terburu-buru atau dalam porsi besar, udara bisa ikut tertelan, memicu kontraksi diafragma. -
Minuman Bersoda atau Beralkohol
Gas dalam minuman bersoda bisa meningkatkan tekanan dalam perut, sedangkan alkohol dapat mengganggu kerja saraf yang mengontrol diafragma. -
Perubahan Suhu yang Mendadak
Minum air panas lalu langsung beralih ke es atau sebaliknya bisa mengganggu refleks saraf, menyebabkan cegukan. -
Emosi yang Kuat
Ketika kita tertawa terbahak-bahak, stres, atau kaget, sistem saraf bisa bereaksi secara tiba-tiba dan memicu cegukan. -
Gangguan pada Saraf Frenikus
Saraf frenikus mengontrol gerakan diafragma. Iritasi akibat GERD (refluks asam lambung), infeksi, atau benda asing di tenggorokan bisa menyebabkan cegukan berkepanjangan. -
Efek Samping Obat
Beberapa obat, seperti steroid, obat penenang, atau anestesi, dapat mempengaruhi sistem saraf dan memicu cegukan.
Cara Menghentikan Cegukan dengan Cepat
Meski umumnya cegukan akan hilang dengan sendirinya, ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk mempercepat prosesnya.
1. Mengatur Pernapasan
- Tahan napas selama 10-20 detik untuk menambah kadar karbon dioksida dalam tubuh, yang bisa merelaksasi diafragma.
- Bernapas dalam kantong kertas juga bisa membantu menstabilkan pola pernapasan.
2. Minum dengan Cara Tertentu
- Minum segelas air dingin secara perlahan untuk menenangkan saraf yang teriritasi.
- Minum air sambil menunduk (kepala menghadap ke bawah) dapat membantu mengatur posisi diafragma.
- Mengisap es batu bisa memberikan efek relaksasi pada saraf yang terlibat dalam refleks cegukan.
3. Stimulasi Saraf Vagus
Saraf vagus terhubung langsung dengan diafragma, sehingga merangsangnya bisa membantu menghentikan cegukan.
- Mengulum satu sendok gula selama beberapa detik dapat memberikan rangsangan pada saraf tersebut.
- Menelan satu sendok madu atau cuka juga bisa membantu meredakan kontraksi diafragma.
4. Menekan Titik-Titik Tertentu di Tubuh
- Tekan perlahan area di antara alis selama beberapa detik.
- Pijat bagian lunak di bawah tulang dada untuk mengurangi ketegangan di diafragma.
- Menekan kedua telinga dengan jari selama beberapa detik juga bisa membantu merangsang sistem saraf.
5. Cara Lain yang Bisa Dicoba
- Mengunyah jahe atau lemon untuk memberikan stimulasi ke sistem saraf.
- Menarik lutut ke dada dan menahannya beberapa detik untuk memberikan tekanan ringan pada diafragma.
- Berkumur dengan air dingin untuk mengalihkan sinyal saraf yang menyebabkan cegukan.
Kapan Harus ke Dokter?
Sebagian besar cegukan tidak berbahaya dan akan hilang dalam beberapa menit hingga jam. Namun, jika cegukan berlangsung lebih dari 48 jam atau terjadi secara terus-menerus hingga mengganggu aktivitas, segera periksakan ke dokter. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan saraf atau kondisi medis tertentu.
Tanggapan Ahli tentang Cegukan
Menurut Dr. William Schaffner, seorang profesor di bidang penyakit dalam dari Vanderbilt University, cegukan jangka pendek biasanya tidak berbahaya. Namun, jika berlangsung lama, ini bisa menjadi tanda iritasi saraf atau kondisi neurologis tertentu.
Dr. Seema Aceves, seorang ahli gastroenterologi dari University of California, menambahkan bahwa cegukan yang sering terjadi bisa berkaitan dengan refluks asam lambung. Jika seseorang mengalami cegukan berulang, perut kembung, atau rasa terbakar di dada, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah pencernaan yang lebih serius.
Sementara itu, Dr. Ali Seifi, seorang pakar neurologi dari University of Texas, mengembangkan metode terapi berbasis alat kecil yang dapat membantu meredakan cegukan kronis. Menurutnya, metode sederhana seperti menahan napas atau minum air memang efektif, tetapi jika cegukan berlangsung lama, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan.
Kesimpulan
Cegukan bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti makan terlalu cepat, perubahan suhu mendadak, atau iritasi saraf. Meski biasanya tidak berbahaya, cegukan yang berkepanjangan bisa mengindikasikan kondisi medis tertentu. Beberapa metode sederhana, seperti mengatur pernapasan, minum dengan cara tertentu, atau merangsang saraf vagus, bisa membantu menghentikan cegukan dengan cepat.
Jika cegukan berlangsung lebih dari 48 jam atau sering kambuh tanpa alasan yang jelas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Semoga informasi ini bermanfaat!
Posting Komentar