Dampak Negatif Media Sosial terhadap Kesehatan Mental

Di era digital seperti sekarang, media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dari bangun tidur hingga sebelum tidur lagi, banyak orang yang menghabiskan waktu mereka dengan scrolling, membalas pesan, atau sekadar melihat apa yang sedang trending. Meski membawa banyak manfaat, penggunaan media sosial yang berlebihan bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.
Menurut Dr. Jean Twenge, seorang psikolog dan penulis buku iGen, meningkatnya penggunaan media sosial berhubungan langsung dengan lonjakan kasus kecemasan dan depresi, terutama di kalangan remaja. "Semakin banyak waktu yang dihabiskan seseorang di media sosial, semakin tinggi risiko mereka mengalami gangguan mental," ujarnya.
Lantas, apa saja dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental? Mari kita bahas satu per satu.
1. Meningkatkan Risiko Depresi dan Kecemasan
Pernah merasa kurang percaya diri setelah melihat foto-foto teman yang terlihat lebih bahagia, sukses, atau glamor di media sosial? Itu bukan sekadar perasaanmu saja. Media sosial sering kali menampilkan versi terbaik dari kehidupan seseorang, dan tanpa sadar, kita mulai membandingkan diri sendiri dengan standar yang tidak realistis.
Menurut penelitian dari Royal Society for Public Health (RSPH) di Inggris, media sosial seperti Instagram dan Snapchat memiliki dampak paling buruk terhadap kesehatan mental anak muda. "Eksposur terhadap kehidupan yang ‘sempurna’ bisa memicu rasa tidak puas diri dan meningkatkan kecemasan," kata Shirley Cramer, CEO RSPH.
2. Memperparah Rasa Kesepian
Ironisnya, meskipun media sosial dirancang untuk menghubungkan orang, banyak pengguna justru merasa lebih kesepian setelah menggunakannya. Ini terjadi karena interaksi virtual tidak selalu bisa menggantikan hubungan sosial di dunia nyata.
Dr. Vivek Murthy, Surgeon General Amerika Serikat, menekankan bahwa kesepian bisa berdampak lebih buruk daripada merokok 15 batang sehari. "Kita bisa memiliki ribuan teman di media sosial, tetapi jika tidak ada kedekatan emosional yang nyata, itu tidak akan mengurangi rasa kesepian," katanya.
3. Menyebabkan Cyberbullying dan Pelecehan Online
Salah satu bahaya terbesar dari media sosial adalah cyberbullying. Berbeda dengan perundungan di dunia nyata, cyberbullying bisa terjadi 24/7 dan sulit dihindari. Korbannya sering mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi berat.
Menurut laporan dari Pew Research Center, 59% remaja di Amerika pernah mengalami beberapa bentuk pelecehan online, seperti komentar negatif, ancaman, atau penyebaran informasi pribadi tanpa izin. "Cyberbullying bisa berdampak jangka panjang pada kesehatan mental korban, bahkan meningkatkan risiko bunuh diri," jelas Dr. Sameer Hinduja, pakar cyberbullying dari Florida Atlantic University.
4. Mengganggu Pola Tidur
Berapa kali kamu mengatakan "scroll sebentar saja" sebelum tidur, tapi akhirnya malah begadang? Cahaya biru dari layar gadget bisa menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur kita.
Menurut penelitian dari Harvard Medical School, penggunaan media sosial sebelum tidur bisa mengurangi kualitas tidur dan meningkatkan risiko insomnia. "Kurang tidur dapat memperburuk kecemasan dan depresi, menciptakan siklus negatif bagi kesehatan mental," kata Dr. Charles Czeisler, pakar tidur dari Harvard.
5. Memicu Kecanduan Media Sosial
Pernah merasa gelisah jika tidak membuka media sosial dalam beberapa jam? Itu bisa menjadi tanda kecanduan. Media sosial dirancang dengan algoritma yang membuat penggunanya terus kembali, seperti sistem reward yang memberi kepuasan sesaat saat mendapatkan like atau komentar.
Menurut Dr. Anna Lembke, seorang psikiater dari Stanford University, media sosial bisa memicu pelepasan dopamin yang mirip dengan efek narkoba. "Semakin sering kita menggunakan media sosial, semakin sulit untuk berhenti, dan ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental," katanya.
Bagaimana Cara Mengatasi Dampak Negatif Ini?
Tidak bisa dipungkiri, media sosial juga memiliki manfaat jika digunakan dengan bijak. Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental saat menggunakan media sosial:
✅ Batasi waktu penggunaan – Coba gunakan fitur screen time untuk mengontrol durasi penggunaan media sosial setiap hari.
✅ Kurasi konten yang dikonsumsi – Berhenti mengikuti akun yang membuatmu merasa tidak cukup baik dan lebih banyak ikuti akun yang memberikan energi positif.
✅ Prioritaskan interaksi di dunia nyata – Bertemu langsung dengan teman dan keluarga lebih berharga daripada sekadar bertukar pesan.
✅ Hindari media sosial sebelum tidur – Simpan ponsel setidaknya satu jam sebelum tidur untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
✅ Cari bantuan jika diperlukan – Jika media sosial mulai berdampak serius pada kesehatan mentalmu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau terapis.
Kesimpulan
Media sosial adalah pedang bermata dua—bisa bermanfaat, tapi juga bisa merugikan kesehatan mental jika digunakan secara berlebihan. Kesadaran akan dampak negatifnya dan penerapan kebiasaan sehat dalam menggunakan media sosial adalah kunci untuk menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata.
Jadi, kapan terakhir kali kamu mengambil jeda dari media sosial? Mungkin sekarang adalah saat yang tepat untuk mencoba digital detox!
Posting Komentar